Family
Family

Pembelajaran Berbasis Program ABCGP


Program ACBFG Integrated School adalah program integratif - kolaboratif Academic (sekolah), Business (Perusahaan), Community (masyarakat), Keluarga (Family) dan Government (Pemerintah). Secara umum integrasi dan kolaborasi program ini sifatnya timbal balik dan saling mengisi. Tidak saja sekolah harus mendapat dukungan dari dari perusahaan, masarakat, pemerintah dan keluarga/ orang tua. Tapi sekolah harus memiliki model kolaborasi melalui program yang mampu menghubungkan semua kebutuhan/kepentingan para pihak dalam satu kolaborasi yang saling memajukan. Model kolaborasi ini harus dikembangkan dan diperbaiki terus menerus. Ada beberapa nilai-nilai yang menjadi titik temu untuk mengintegrasikan kolaborasi 5 unsur ini.

  1. Semakin penting mendidik anak dengan penekanan pembentukan akhlakul karimah untuk tumpuan keluarga, masarakat, bangsa dan agama dimasa depan.
  2. Kemajuan pembangunan diberbagai bidang telah menciptakan kelas masarakat mapan di kawasan mapan. Namun jurang antara yang kaya dan yang miskin semakin dalam. Ditengah komplek mapan dengan kasat mata sering di jumpai kelompok masyarakat bekekurangan di sekitar komplek tersebut.
  3. Lembaga sekolah/pendidikan dianggap lembaga yang paling banyak menghasilkan angka kegagalan dalam pencapaian target produknya dibandingkan lembaga lainnya. Banyak sekolah/pendidikan menghasilkan lulusannya tanpa dasar-dasar pengetahuan dan ketrampilan untuk mendapatkan dan mempertahankan pekerjaan. Tidak mampu melanjutkan pendidikan dan lainnya. Kegagalan itu bisa mencapai 50 persen bahkan lebih.
  4. Penting mengenalkan diawal satu proses mandiri kepada anak/peserta didik, arah pengembangan personal mereka (Personal Development Plan/PDP). Sebelumnya mereka harus sudah di kenalkan konsep hidup secara utuh, mereka sudah dikenalkan Landscape of Profession (LoP) dan Landscape of Business Sector (LoFS) . Mereka di pandu merencanakan sendiri mencapai target pembentukan kompetensi pribadi yang utuh dan melatih mental membangun bisnis di sektor yang mereka anggap feasible.
  5. Pendidikan berbasis lingkungan dan kehidupan menjadi solusi untuk menjadikan sistem pendidikan menjadi pusat perbaikan keluarga, budaya perusahaan, budaya masarakat, budaya birokrasi dan menjadi motor perbaikan di lingkungan pendidikan sendiri.
  6. Saatnya membangun sekolah yang tidak biasa saja. Yang peduli terhadap sesama manusia, bumi dan masa depan.

4. Program Terkait Family


Pendidikan anak tidak lepas dari peranan seluruh anggota keluarga. Hal ini berkaitan erat dengan fungsi Keluarga sebagai Fungsi Edukatif, dimana keluarga merupakan lingkungan yang pertama bagi anak. Pendidikan merupakan tanggung jawab orang tua, yaitu ayah dan ibu yang merupakan figur sentral dalam pendidikan. Sehingga ekosistem ABCFG menempatkan keluarga sebagai bagian penting pengembangan pendidikan di sekolah dengan program:


  1. POMG (Pertemuan Orang Murid dan Guru) dengan mengaktifkan dan memaduserasikan wadah orang tua siswa (komite sekolah) dengan organisasi sekolah dan yayasan.
  2. SPP (Skillage Parenting Practice) : Identifikasi dan pemodelan kegiatan-kegiatan orang tua/keluarga yang mendukung program belajar anak baik disekolah maupun dirumah.
  3. SFP (Skillage Family Partnership) : Program Khusus sekolah dengan orang tua dalam bentuk kemitraan mencakup program pembinaan keluarga, kerjasama dalam rantai pasok sekolah dan bisnis, program pengembangan sekolah bersama orang tua yang dilakukan oleh orang tua dan pihak sekolah/yayasan secara patnership.
  4. RPP (Role Play Program): Program orang tua diberi kesempatan bermain peran mengelola semua aspek pendidikan sekolah dan asrama selama 24 jam dalam 1 hari, dan melakukan evaluasi terkait hasil program yang di jalankan untuk di bahas dalam program SFP.